Jakarta - Kesadaran pengguna kendaraan untuk memberikan prioritas kepada pejalan kaki di zebra cross masih sangat rendah. Banyak pengendara motor dan mobil yang tidak berhenti atau memberi ruang bagi pejalan kaki untuk menyeberang. Fenomena ini sering dianggap sepele, tetapi memiliki dampak besar terhadap keselamatan di jalan raya.
Di berbagai lokasi, terlihat banyak pejalan kaki yang
kesulitan menyeberang karena pengemudi yang tidak memberikan kesempatan. Bahkan
ketika lampu penanda untuk menyeberang tidak berfungsi, situasi menjadi semakin
berbahaya, dengan pengendara kerap berhenti mendadak karena tidak memperhatikan
adanya pejalan kaki yang hendak menyeberang. Hal ini tidak hanya membahayakan
pejalan kaki, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengendara lain.
Meski ada sebagian kecil pengemudi yang menghormati
hak pejalan kaki dengan berhenti saat mereka menyeberang, banyak pengendara
lain yang tetap melaju. Kurangnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas
menunjukkan minimnya rasa tanggung jawab dan kesadaran di kalangan pengemudi.
Akibatnya, sering terjadi kecelakaan yang menimbulkan luka-luka hingga korban
jiwa.
Keselamatan di jalan harus menjadi prioritas bagi
semua pengguna jalan. Namun, perilaku yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas
menunjukkan bahwa banyak pengemudi masih abai terhadap keselamatan bersama.
Sebagai sesama pengguna jalan, sudah seharusnya setiap orang memiliki kesadaran
untuk menghormati hak pengguna jalan lain, termasuk pejalan kaki, demi
mengurangi risiko kecelakaan yang tidak diinginkan.