Analisis Fotografi Satwa Liar Karya Suzi Eszterhas

Sumber: Della Watson

Wildlife Photography/Fotografi Satwa Liar bidang fotografi ini berfokus untuk mengabadikan kehidupan satwa liar di alam bebas. Tidak seperti memotret hewan di kebun binatang, atau di penangkaran. Wildlife photography/fotografi satwa liar menuntut fotografer tidak hanya memotret, namun juga bisa menceritakan apa dan mengapa satwa liar tersebut berperilaku seperti ini sehingga nantinya pesan atau isi dari foto tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada para pembaca maupun penikmat. Dalam menghasilkan foto wildlife/satwa liar, seorang fotografer bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan hidup di alam liar baik untuk sekadar mengamati pola dan perilaku target, hingga bersiap mencari posisi dan waktu terbaik untuk memotret.

Suzi Eszterhas lahir pada tanggal 7 juni 1976 di San Rafael, California. Dia adalah seorang fotografer kehidupan alam liar pemenang penghargaan yang terkenal dengan karyanya yang


mendokumentasikan hewan yang baru lahir dan kehidupan keluarga di alam liar. Kemampuan Suzi yang unik untuk mendapatkan kepercayaan dari subjeknya menghasilkan foto-foto yang menyentuh, termasuk karya terobosan dengan anak harimau di sarangnya di India, cheetah yang baru lahir di padang rumput Afrika, dan anak beruang coklat yang melihat dunia untuk pertama kalinya di padang gurun Alaska. Foto-fotonya telah dipublikasikan di lebih dari 100 sampul majalah dan cerita utama di berbagai publikasi seperti TIME, Smithsonian, BBC Wildlife, GEO, Popular Photography, Ranger Rick, dan National Geographic Kids.

Suzi dianugerahi sebagai Fotografer Terbaik Tahun 2021 oleh Asosiasi Fotografi Alam Amerika Utara. Ia juga telah memenangkan penghargaan dalam banyak kompetisi, termasuk Kompetisi Fotografer Kehidupan Alam Liar Tahun Ini, Kontes Foto Kehidupan Alam Liar Nasional, dan Kompetisi Fotografer Lingkungan Hidup Tahun Ini. Saat ini, ia menjabat sebagai ketua juri untuk Kompetisi Fotografi Dunia Alam yang bergengsi, Big Picture Natural World Photography Competition.

Sebagai seorang penulis, Suzi memiliki 25 buku yang sudah dicetak dan dua buku lainnya sedang dalam proses. Buku barunya yang baru, New on Earth: Bayi Hewan di Alam Liar baru- baru ini diterbitkan oleh Earth Aware Editions. Buku anak-anak terbarunya, The Adventures of Dr. Sloth, memperkenalkan pembaca muda pada pencarian ilmuwan untuk menyelamatkan kukang. Buku-bukunya telah ditampilkan di GoodMorningAmerica.com dan TodayShow.com.

Suzi berbagi pengetahuan dan akses eksklusif ke lokasi-lokasi yang luar biasa dalam tur fotografi satwa liarnya. Dia memiliki pengikut setia fotografer dari semua tingkatan yang bergabung dengannya dalam ekspedisi ke Brasil, Kalimantan, Afrika Selatan, Australia, Indonesia, dan banyak tujuan eksotis lainnya.

Setelah tinggal di sebuah tenda semak belukar di Afrika selama tiga tahun dan memotret hewan liar di ketujuh benua, Suzi telah mengumpulkan banyak kisah petualangan selama kariernya yang produktif. Dia pernah memeluk bayi paus, berenang bersama kungkang, menangkis beruang grizzly yang penasaran, membiarkan hyena mengunyah mesinnya, membiarkan serangga bertelur di kakinya, dikejar mamba hijau, dan memelihara serta melepaskan seekor burung serval yatim piatu.

Sebagai pembicara yang memikat, Suzi berbagi kisah dan wawasan profesionalnya melalui ceramah di berbagai lembaga ilmiah, konferensi fotografi besar, dan pada serial ceramah bergengsi. Ia juga secara rutin memberikan presentasi di sekolah-sekolah dan secara pribadi


membalas surat dari anak-anak; sebagai seorang penggemar hewan sejak masa kanak-kanak, Suzi sangat bersemangat untuk menghubungkan anak-anak dengan dunia alam.

Dikenal sebagai seorang konservasionis, Suzi adalah pelindung Sumatran Orangutan Society dan secara aktif mendukung Cheetah Conservation Fund, Wildlife Conservation Network, Sloth Conservation Foundation, Pandas International, Pusat Perlindungan dan Pendidikan Satwa, dan organisasi lainnya.

Suzi juga merupakan Pendiri dan Direktur Eksekutif Girls Who Click, sebuah organisasi nirlaba 501c3 yang didedikasikan untuk mendorong para wanita muda untuk memasuki profesi fotografi kehidupan alam liar yang didominasi oleh kaum pria.

Koleksi gambar Suzi yang luas diwakili oleh Minden Pictures, sebuah agensi fotografi sejarah alam terbaik di dunia, (serta beberapa agensi lainnya di seluruh dunia). Gambar Suzi tersedia dalam bentuk cetakan seni rupa melalui BabyAnimalPrints.com. Saat tidak sedang bepergian, Suzi dapat ditemukan di jalur pendakian di California utara.


Permasalahan



 

Foto dengan objek Kukang Kerdil berjari tiga (Bradypus pygmaeus) dengan kode SLOTH_THP_038833.jpg ini difoto saat sedang berenang di hutan bakau yang berletak pada Isla Escudo de Veraguas, Panama. Isla Escudo de Veraguas adalah sebuah pulau kecil yang terisolasi dari Karibia di Republik Panama ini menjadi satu-satunya habitat yang diketahui dari kelelawar buah (Dermanura watsoni incomitata) dan Kukang Kerdil yang sudah menjadi hewan terancam punah ini.

Karya yang dimiliki Suzi Eszterhas ini menjadi salah satu foto menakjubkan karena menggunakan Sudut Pengambilan foto (Angle) yang tidak seperti biasanya, foto yang diambil dengan menunjukan dua alam ini yaitu hutan bakau dan juga danau memberikan kesan foto yang luas karena menampilkan komposisi luas sehingga latar belakang (Entire) dapat dengan jelas menunjukan dimana foto ini diambil.

Foto ini menjadi salah satu karya terbaik dalam sepanjang karir nya menjadi fotografer alam liar yang dikatakan oleh Suzi pada wawancaranya di workshops nya Bernama Girls Who Click. Walaupun foto ini terbilang mudah untuk dipotret tetapi terdapat bahaya yang dialami oleh Suzi yaitu tersengat ubur-ubur yang hidup di danau tersebut dan juga untuk mendapatkan foto ini Suzi harus melakukan Latihan berkali-kali dengan boneka beruang di kolam berenang.



Cheetah Acinonyx jubatus yang sedang berburu betina saat matahari terbenam di Cagar Alam Maasai Mara, Kenya. Dengan kode CHE_D5904.jpg, walaupun foto ini diambil dengan objek membelakangi cahaya namun foto ini lebih berkesan kepada orang yang melihat foto ini, karena berbeda dengan foto-foto cheetah lainnya yang hanya diambil dari depan, samping atau belakang cheetah.

Arah pencahayaan foto ini adalah back light (cahaya belakang), dalam foto ini sinar matahari tepat berada di belakang objek dengan pengaturan kamera yang tepat Suzi Eszterhas berhasil menangkap sunset yang indah untuk dinikmati dengan ketepatan waktu dalam pengambilan foto sangat mempengaruhi dari karya yang didapat, bukan masalah keberuntungan waktu tapi ketepatan membidik dari sebuah target foto.

Tapi foto ini menampilkan perpaduan komposisi warna alami yang sangat pas sehingga memberikan kesan dramatis dari tenggelamnya matahari. Siluet dari cheetah tersebut dengan pencahayaan dari matahari tenggelam membuat latar belakang foto ini terlihat mencekam.



Foto yang diatas adalah Beruang Coklat Alaska Ursus arctos middendorffi yang sedang menyeberangi air saat matahari terbenam di Taman Nasional Katmai, Alaska, Amerika Serikat. Dengan kode GB_31505.JPG. Foto ini sangat menarik karena Suzi Eszterhas berhasil memotret bayangan beruang yang sedang melewati bendungan air.

Pengambilan foto dengan sudut pandang kamera dari ketinggian yang sama dengan posisi mata normal. Sehingga foto yang diambil adalah replika dari penglihatan mata normal maka terkesan kenaturalan sebuah foto yang memberikan kesan luas pada objek yang diambil sehingga berhasil menampilkan sebuah pemandangan.

Foto ini juga menampilkan latar belakang dengan komposisi luas yang memperlihatkan Entire/keseluruhan yang membuat foto ini makin megah dan dapat menunjukan dengan jelas penggunungan yang dapat dilihat dari Taman National Katmai, USA. Dengan warna yang mencolok dari langit dan gunung yang bertujuan memperindah foto dengan memanfaatkan alam, tampilan foto ini juga terlihat lebih menyatu dengan alam. Yang memberikan kemudahan untuk menuntun mata melihat objek dari foto ini, dan pengambilan foto yang dilakukan pada sore hari membuat munculnya efek hangat pada foto ini.



Suzi Eszterhas berhasil menangkap momen foto dengan kode MONKSPBH_030700_1.jpg, foto yang diatas adalah seekor Monyet Laba-laba Geoffroyi yang sedang melompat dan momen pada foto ini sangat sesuai karena mampu menghasilkan sebuah foto satwa liar yang tidak hanya sekedar memperhatikan waktu dan kondisi dari objek, tetapi kesabaran untuk menunggu, karena satwa tidak dapat diatur dan tidak dapat ditebak akan melakukan pergerakan seperti apa.

Foto itu menggunakan komposisi objek utama sehingga menghasilkan foto yang berada di tengah dan berhasil mengabadikan momen yang menunjukan monyet laba-laba geoffroyi yang sedang melompat dari pohon ke pohon lainnya di Osa Penisula, Costa Rica.

Pengambilan foto ini juga sangat memperlihatkan ekspresi dan gesture dari monyet laba-laba geoffroyi, agar kebenaran yang disampaikan dapat ditangkap oleh penikmat foto. Penggunaan cahaya belakang dalam foto ini menambah nilai keindahan dari laut yang berwarna biru.



Foto Rusa kutub Connochaetes taurinus Cagar Alam Maasai Mara, Kenya. Dengan kode WILD_D3975.jpg adalah Foto Rusa kutub yang sedang menyeberangi Sungai Mara selama musim kemarau saat matahari terbenam mereka salah satu migrasi hewan terbesar dan terpanjang di dunia terjadi di Afrika Timur. Lebih dari 2 juta rusa kutub melintasi kawasan Taman Nasional Serengeti ke Maasai Mara di Kenya untuk mengejar padang rumput yang lebih hijau. Pengambilan gambar dengan sudut pandang kamera lebih tinggi dari objek sehingga foto yang terambil dapat terlihat secara menyeluruh.

Sudut foto yang diambil adalah Sudut Mata Burung yang memperlihatkan mata kita seolah- olah berada di atas dan melihat objek yang berada di bawah. Foto yang diambil menggunakan teknik ruang tajam luas karena tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap latar depan dan latar belakang foto. Foto ini sedikit kabur pada sisi kanan dan kiri foto sehingga titiknya hanya terfokus pada bagian tengah foto.

Mungkin Suzi Eszterhas ingin menunjukan sungai yang begitu luas dan hutan yang telihat begitu tinggi serta berhasil mengabadikan foto rusa yang sedang menyeberangi sungai, foto ini sangat membangun emosi ketika dipandang oleh mata, efek warna yang begitu dramatis membuat seolah-olah yang melihat foto ini merasakannya secara nyata.

Sketsa Siha

Halo! Saya Siti Haerani, penulis di balik "Sketsa Siha." Blog ini lahir dari kecintaan saya terhadap menulis dan berbagi cerita. Di sini, saya ingin mengabadikan berbagai sketsa pemikiran, perasaan, dan pengalaman sehari-hari, baik itu mengenai kehidupan, karya, atau sekadar renungan pribadi. Selamat menikmati setiap tulisan yang saya bagikan, dan semoga kita bisa saling berbagi inspirasi!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Popular Items